Skip to content

Cart

Your cart is empty

Article: Percantik Interior Hunian Anda dengan Batik Lewat 5 Tips Ini

Percantik Interior Hunian Anda dengan Batik Lewat 5 Tips Ini

Percantik Interior Hunian Anda dengan Batik Lewat 5 Tips Ini

Batik ternyata tidak hanya bisa dinikmati dan dimanfaatkan sebagai sandang, tetapi juga sebagai penghias papan. Batik bisa dihadirkan dalam interior ruangan melalui sarung bantal, jok sofa, taplak meja, wallpaper dinding, seprai, selimut, pajangan dekoratif, dan lain sebagainya.

Namun, karakternya yang bermotif dan cukup ‘kaya’ dalam setiap lembarannya membuat kita harus berhati-hati dalam mengaplikasikannya. Salah-salah bukannya menimbulkan keindahan dan kenyamanan, malah justru memusingkan mata.

Kami punya 5 tips yang bisa Anda terapkan dalam membangun tema batik dalam interior hunian Anda. Simak contohnya berikut ini!

Jadikan sebagai point of interest dalam ruangan

Interior Batik - Point of Interest

Contoh pemanfaatan batik sebagai point of interest ruangan. (Sumber: Batiqa Hotel Cirebon - Agoda)

Manfaatkanlah kekayaan motif dan warna batik dengan menjadikannya sebagai point of interest dalam ruangan. Kata kuncinya adalah: fokus.

Letakkan elemen interior tersebut di satu titik yang mudah terlihat dan mencakup area yang cukup luas. Bagian tersebut pun akan menjadi pusat perhatian dengan sendirinya. Namun, jangan sekali-kali meletakkannya dilantai karena bisa dianggap sebagai pelecehan terhadap nilai dan budaya batik.

Atur komposisi agar tidak terlalu 'ramai'

Interior Batik - Komposisi

Padukan batik dengan elemen interior lainnya. (Sumber: Quadrille)

Saking cintanya pada batik, bukan berarti Anda bisa meletakkan elemen batik di setiap titik dalam ruangan. Secukupnya saja!

Atur komposisi nuansa warna-motif dan peletakannya sedemikian rupa sehingga tidak terkesan terlalu ‘padat’ dan ‘heboh’. Percayalah bahwa semua hal yang berlebihan itu tidak baik, maka berhati-hatilah dalam menyusun komposisinya.

Gunakan motif batik yang dekoratif agar terlihat menarik

 Interior Batik - Motif Dekoratif

Motif batik dekoratif nan artistik. (Sumber: Blog Bangunan Modern)

Motif batik bernuansa floral, berukuran besar, atau repetitif cocok dipergunakan sebagai elemen dekoratif. Karakter motif batik tersebut dapat menimbulkan kesan artistik sekaligus memberikan ketenangan dalam ruangan.

Pilih warna yang serasi dengan tema ruangan

Interior Batik - Senada Kontras

Senada tapi tetap kontras. (Sumber: Blog Bangunan Modern)

Motif dan warna batik sangat mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Sebaiknya sesuaikan warna batik yang dikenakan dengan tema ruangan agar serasi. Usahakan tetap senada tetapi bedakan tingkat shade dan tone agar elemen batik bisa menjadi kontras yang ‘menyalakan’ ruangan.

Jangan terlalu sering dicuci

Perlakuan pada batik sebagai elemen interior jelas berbeda dengan batik sebagai pakaian yang melekat pada tubuh. Sebaiknya kain batik dalam dekorasi interior jangan terlalu sering dicuci agar warnanya tetap cerah seperti baru. Untuk merawatnya, cukup bersihkan debu yang menempel dengan kemoceng atau lap kering.

Sekarang tidak bingung lagi, kan, bagaimana cara tepat untuk menempatkan batik dalam interior rumah? Yuk, segera praktikkan di rumah Anda!

 

Referensi: Blog Bangunan Modern

Leave a comment

This site is protected by hCaptcha and the hCaptcha Privacy Policy and Terms of Service apply.

All comments are moderated before being published.

Read more

3 Pakaian Tradisional Negara Asing yang Cocok Dipadukan dengan Batik

3 Pakaian Tradisional Negara Asing yang Cocok Dipadukan dengan Batik

Batik sebagai karya seni visual yang sarat akan motif-motif indah nan filosofis ternyata tidak hanya digemari di Indonesia. Motif-motif tersebut juga cocok diaplikasikan pada pakaian tradisional ne...

Read more
Pengrajin: Menjadi Pahlawan Lewat Karya

Pengrajin: Menjadi Pahlawan Lewat Karya

Apa definisi pahlawan menurut Anda? Apakah mereka yang berjuang di medan perang, atau Anda punya definisi lain? Lalu, berdasarkan opini Anda tersebut, siapakah pahlawan yang Anda idolakan? Dari per...

Read more