Skip to content

Cart

Your cart is empty

Article: Banten Juga Punya Batik, Ini Dia Keunikan Ragam Motifnya (Bagian 1)

Banten Juga Punya Batik, Ini Dia Keunikan Ragam Motifnya (Bagian 1)

Banten Juga Punya Batik, Ini Dia Keunikan Ragam Motifnya (Bagian 1)

Banten sebagai provinsi yang berlokasi di ujung barat Pulau Jawa juga memiliki batik sebagai warisan budaya. Dahulu, pada kawasan ini berdiri Kesultanan Banten yang megah tetapi tetap bersahaja. Kedekatan antara kesultanan dengan masyarakat membuat bagian-bagian di dalam masa pemerintahannya diabadikan sebagai ragam hias batik.

Ya, keunikan motif batik Banten terdapat pada motif, warna, dan filosofinya. Penjelasannya kurang lebih adalah sebagai berikut:

  1. Motif: berdasarkan cagar budaya dan benda purbakala berupa bangunan bersejarah atau artefak hasil ekskavasi,
  2. Warna: umumnya menggunakan warna-warna lembut sebagai perlambang karakter orang Banten yang memiliki kemauan tinggi tetapi tetap sederhana,
  3. Filosofi: nama, motif, dan makna batik Banten saling berkaitan. Nama-nama tersebut berasal dari nama gelar bangsawan, ruang, maupun desa di kawasan Kesultanan Banten.

Dari 75 ragam hias batik banten yang telah dikukuhkan oleh Pemerintah Provinsi Banten pada 2003, kami akan menyampaikan 20 motif yang dibagi ke dalam 2 artikel. Yuk, simak dulu 10 motif pertamanya!

Datulaya, Kaibonan, Kapurban

Motif Datulaya, Kaibonan, dan Kapurban. (Sumber: Blog Batik Nusantara Sprachklasse, diolah kembali)

Datulaya: penyebutan ruang keluarga di Kesultanan Banten

Kaibonan: nama pagar menyerupai bangunan yang membatasi kawasan Kesultanan Banten

Kapurban: gelar yang disandang Pangeran Purba sebagai penyebar agama Islam

Kawangsan, Kesatriaan, Langenmaita

Motif Kawangsan, Kesatriaan, Langenmaita. (Sumber: Blog Batik Nusantara Sprachklasse, diolah kembali)

Kawangsan: gelar yang disandang Pangeran Wangsa sebagai penyebar agama Islam

Kesatriaan: nama perkampungan yang berisi kegiatan belajar agama Islam di kawasan Kesultanan Banten

Langenmaita: nama pelabuhan untuk bersandar setelah mengarungi samudera

Mandalikan-Memoloan

Motif Mandalikan dan Memoloan. (Sumber: Blog Batik Nusantara Sprachklasse, diolah kembali)

Mandalikan: gelar yang disandang Pangeran Aria Mandalika sebagai penyebar agama Islam

Memoloan: penyebutan struktur atap menara masjid dan pendopo di Kesultanan Banten

Pamaranggen dan Pancaniti

Motif Pamaranggen dan Pancaniti. (Sumber: Blog Batik Nusantara Sprachklasse, diolah kembali)

Pamaranggen: tempat berkumpul para pengrajin keris dan aksesorisnya di Kesultanan Banten

Pancaniti: nama bangsal tempat Sultan Maulana Hasanuddin memantau para prajuritnya yang sedang berlatih di lapangan

Awalnya, batik-batik tersebut diwajibkan dipakai oleh para PNS di Banten. Akan tetapi, saat ini pemakaiannya sudah meluas hingga masyarakat pada umumnya pun boleh mengenakannya dalam kegiatan sehari-hari.

Tunggu ulasan mengenai 10 motif lainnya di artikel berikutnya, ya! :)

 

Referensi: Blog Batik Nusantara Sprachklasse

Leave a comment

This site is protected by hCaptcha and the hCaptcha Privacy Policy and Terms of Service apply.

All comments are moderated before being published.

Read more

Canting: Tahu Nama, Tahu Rupa, Harus Tahu Juga Fungsinya!

Canting: Tahu Nama, Tahu Rupa, Harus Tahu Juga Fungsinya!

Siapa tak kenal canting? Identik dengan batik tulis, canting adalah sebuah alat yang wajib ada. Alat tradisional ini berguna untuk mengambil malam (lilin) yang sudah dicairkan di atas kompor kecil ...

Read more
Banten Juga Punya Batik, Ini Dia Keunikan Ragam Motifnya (Bagian 2)

Banten Juga Punya Batik, Ini Dia Keunikan Ragam Motifnya (Bagian 2)

Pada edisi lalu, kami telah memaparkan 10 motif batik Banten yang menceritakan istilah, tokoh, maupun tempat bersejarah di masa pemerintahan Kesultanan Banten. Sekarang saatnya kami melengkapi penj...

Read more