Jepara: Kota Kaya Potensi Seni Kain Tradisional di Utara Jawa
Jepara adalah sebuah kota yang terletak di pantai utara Jawa Tengah. Selain dikenal sebagai kota ukir kayu yang menghasilkan berbagai furnitur berkualitas tinggi, ternyata Jepara juga berpotensi dalam seni tekstil.
Setidaknya terdapat 3 jenis kain tradisional yang diproduksi di Jepara. Masing-masing memiliki keunikannya tersendiri. Yuk, kenalan dengan mereka!
Batik Jepara
Kriya batik Jepara memang tidak sepopuler saudaranya, tenun Troso. Bahkan, kini batik tersebut sudah jarang beredar. Padahal, perkembangannya sudah dimulai sejak era Ibu Kartini, lho.
Alkisah, Ibu Kartini mahir membatik dan turut mengajarkan keterampilan tersebut kepada para wanita di sekitar kediamannya. Beliau juga menulis karangan tentang batik dalam Bahasa Belanda. Karena beliau berperan penting dalam perkembangan batik Jepara, namanya pun diabadikan dalam salah satu motif.
Motif Batik Jepara:
Motif Parang Poro. (Sumber: Blog NgertiBatik)
Parang Poro: Menggambarkan ranting dan daun yang saling berkait. Maknanya yaitu dalam kehidupan, manusia saling membutuhkan.
Motif Sekar Jagat Bumi Kartini. (Sumber: Blog NgertiBatik)
Sekar Jagat Bumi Kartini: Merupakan modifikasi motif Sekar Jagat dengan garis pembatas berbentuk bunga melati. Motif ini mengandung harapan bahwa batik Jepara akan lebih dikenal di seantero negeri.
Tenun Troso
Kain tenun Troso berasal dari Desa Troso, Kabupaten Jepara dan mulai diproduksi sejak 1935. Awalnya kain tersebut dibuat menggunakan alat tenun gedog, berganti ke alat tenun pancal pada 1943, dan pada 1946 beralih ke Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) sampai saat ini.
Bahan kain yang dipergunakan antara lain sutra untuk tenun kelas atas dan katun untuk tenun kualitas reguler. Motif yang terkenal yaitu motif airbrush, motif wayang, dan motif etnik.
Kain tenun Jepara. (Sumber: Blog Karya Tenun Jepara)
Selain dijual dalam bentuk potongan kain, tenun Troso juga diolah menjadi sajadah, sarung, taplak meja, dan berbagai kreasi unik lainnya. Setiap meternya kain tenun Troso dibanderol mulai Rp10.000,00-Rp35.000,00 sementara harga perpotongnya berkisar antara Rp100.000,00-Rp600.000,00.
Kombinasi batik-tenun
Selain batik dan tenun, adapula kain hasil kombinasi keduanya. Bahan dasarnya adalah kain lurik dan dikerjakan dengan teknik tenunan sehingga metode batik tulis tidak dapat diaplikasikan.
Batik Tenun metode cap. (Sumber: Fitinline.com)
Batik Tenun metode sablon. (Sumber: Fitinline.com)
Caranya, kain lurik terlebih dahulu ditenun untuk kemudian ditambahkan motif batik dengan metode cap dan sablon. Jadilah batik dengan tekstur unik tenun khas Jepara!
Setelah membaca artikel ini, Anda sudah tahu, kan, harus membawa buah tangan apa jika mengunjungi Jepara? :)
Referensi: Fitinline.com, Kaintroso.com, Blog NgertiBatik
Leave a comment
This site is protected by hCaptcha and the hCaptcha Privacy Policy and Terms of Service apply.