Skip to content

Cart

Your cart is empty

Article: Jejak Perkembangan Batik pada Zaman Belanda dan Jepang

Jejak Perkembangan Batik pada Zaman Belanda dan Jepang

Jejak Perkembangan Batik pada Zaman Belanda dan Jepang

Setelah zaman kerajaan berakhir, zaman penjajahan mengambil alih keadaan di Indonesia. Zaman yang berlangsung lebih dari 3 abad tersebut diawali dengan datangnya Cornelis de Houtman, penjelajah berkebangsaan Belanda yang mengincar rempah-rempah.

Penjajahan itu diteruskan oleh Jepang hingga akhirnya Indonesia merdeka pada tahun 1945. Sepeninggal zaman tersebut, ternyata tidak hanya siksaan dan derita yang menjadi cerita, tetapi juga budaya batik. Lalu, seperti apa, sih, jejak perkembangan batik yang ditinggalkan?

Zaman Penjajahan Belanda

Batik Belanda muncul sekitar tahun 1840 dan berada di puncak kejayaannya sekitar tahun 1890 hingga 1910. Kehadirannya diprakarsai oleh para warga Belanda yang menetap di pantai utara Jawa (Pekalongan). Batik Pekalongan yang berkembang pesat menginspirasi mereka untuk menggabungkannya dengan motif khas Eropa.

Batik Belanda

Batik Belanda. (Sumber: Batikdan)

Umumnya, batik Belanda ini berbentuk sarung dan sangatlah eksklusif. Batik ini hanya dibuat dan dipakai oleh warga asli Belanda serta keturunan Indo-Belanda. Dari sekian banyak batik yang beredar, beberapa jenis batik Belanda yang terkenal antara lain Batik Van Zuylen, Van Oosterom, dan Prankemon.

batik tiga negeri

Batik Tiga Negeri. (Sumber: DGI Indonesia)

Selain Batik Belanda, pada zaman ini juga terdapat Batik Tiga Negeri yang diwarnai di tiga tempat berbeda, yaitu:

  • Warna merah: diwarnai di Lasem,
  • Warna biru: diwarnai di Pekalongan,
  • Warna sogan (coklat): diwarnai di Solo.

Ketiga kota tersebut disebut ‘negeri’ karena pada masa penjajahan Belanda, ketiganya memiliki otonomi daerah dan memiliki pemimpin sendiri.

Zaman Penjajahan Jepang

Batik Jawa Hokokai muncul pada tahun 1942-1945. Sebagian besar batik Jawa Hokokai diproduksi di bengkel milik orang keturunan Indo-Arab, Indo-Eropa, maupun Peranakan yang bekerja pada orang Jepang. Dalam pembuatannya, kain katun sudah disediakan oleh orang tertentu yang ditunjuk oleh tentara Jepang.

Batik Jawa Hokokai

Batik Jawa Hokokai. (Sumber: Batik Indonesia)

Ciri khas motif batik Jawa Hokokai antara lain:

    • Terdiri atas banyak detail dan bentuk,
    • Diisi oleh warna-warni cerah,
    • Menggabungkan konsep pagi-sore, terang bulan, tanahan Semarangan,
    • Ragam hias didominasi bunga dan burung merak.

Gaya penuh bunga ini sebenarnya tidak orisinal karena sebelumnya sudah muncul di motif buketan Semarangan yang dibuat khusus bagi warga Peranakan kelas atas Semarang.

Meskipun batik yang muncul pada zaman ini cenderung lebih sedikit dibandingkan zaman kerajaan, perjalanannya tidak berhenti hingga Indonesia merdeka. Setelah 1945, batik justru berkembang lebih pesat lagi. Jadi, tunggu cerita sejarah batik kami yang terakhir!


Referensi: DGI-Indonesia

Leave a comment

This site is protected by hCaptcha and the hCaptcha Privacy Policy and Terms of Service apply.

All comments are moderated before being published.

Read more

5 Cara Menjadi Istri dan Ibu yang Bahagia Demi Keluarga

5 Cara Menjadi Istri dan Ibu yang Bahagia Demi Keluarga

Semua orang pasti ingin bahagia, termasuk para istri dan ibu yang sehari-harinya disibukkan oleh aktivitas rumah tangga. Meskipun masalah muncul silih berganti, tentu ada cara menyiasatinya agar ki...

Read more
Pilihlah Batik yang Tepat untuk Wawancara Kerja dengan 4 Tips Ini

Pilihlah Batik yang Tepat untuk Wawancara Kerja dengan 4 Tips Ini

Sedang menunggu panggilan wawancara kerja? Sebaiknya luangkan waktu untuk memilih pakaian yang tepat agar menimbulkan kesan terbaik di depan calon atasan. Jika selama ini Anda mengenakan kemeja ata...

Read more