Skip to content

Cart

Your cart is empty

Article: Kain Nusantara #3: Eksotisme Kain Khas Maluku dan Papua

Kain Nusantara #3: Eksotisme Kain Khas Maluku dan Papua

Kain Nusantara #3: Eksotisme Kain Khas Maluku dan Papua

Akhirnya tiba juga edisi terakhir seri Kain Nusantara yang akan membahas kain tradisional asal Maluku dan Papua. Berada di bagian timur Indonesia, kawasan ini terkenal dengan eksotismenya. Pesona tersebut juga tergambarkan dalam kainnya yang khas.

Nah, apa saja, sih, jenis kain tradisionalnya? Mari simak pembahasannya berikut ini!

Tenun Tanimbar

tenun tanimbar

Pembuatan tenun Tanimbar. (Sumber: Otonomi.co.id)

Jika Kepulauan Nusa Tenggara punya tenun ikat, maka Kepulauan Maluku, tepatnya di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, punya tenun Tanimbar. Ciri khas kain ini adalah garis vertikal yang diselingi motif berwarna-warni. Umumnya motif tersebut terinspirasi oleh tumbuhan dan hewan.

Berdasarkan informasi yang kami sadur dari Tenun.id, tenun Tanimbar terdiri atas beberapa motif, di antaranya: katkatan (alat tenun), abo (perahu), wulan lihir (bulan sabit), dan kilun eet (kalajengking). Jika awalnya kain didominasi oleh garis-garis, kini kain dominan polos pun mulai banyak hadir di pasaran.

Kain tenun Tanimbar sering digunakan sebagai hiasan dan perlengkapan rumah. Namun, kita perlu berterima kasih pada perancang busana Indonesia, Samuel Wattimena. Beliau mengangkat keindahan tenun Tanimbar ke publik sebagai mahakarya fesyen berciri khas etnik.

Batik Papua

Batik Papua

Batik Khas Papua. (Sumber: Batik City)

Batik Papua yang berwarna cerah dan diramaikan dengan motif budaya dan alam ini sangatlah unik dan menarik. Tidak seperti batik lain yang umumnya berwarna gelap, warna merah kuning dan hijau justru menjadi warna utamanya. Susunan motifnya pun cenderung asimetris.

Motif batik yang terinspirasi alam diisi dengan burung cenderawasih sebagai hewan endemik khas Papua. Sementara motif batik yang terinspirasi budaya sekiranya ada tiga macam, yaitu motif Kamoro, Asmat, dan Sentani.

Menurut Pusakapusaka.com, motif Kamoro adalah perlambang patung berdiri dan motif Asmat adalah simbol patung kayu khas Suku Asmat. Sedangkan motif Sentani menggambarkan alur batang kayu yang melingkar. Umumnya motif tersebut terdiri atas dua warna tetapi ada pula yang menggunakan satu warna saja.

Dari kedua jenis kain di atas, manakah favorit Anda? Keduanya sama-sama menawarkan kesan etnik yang tidak dapat ditemukan di belahan dunia lain. Hanya ada di Indonesia!

Bersama tulisan ini pula, seri Kain Nusantara dari Engrasia telah berakhir. Sampai jumpa di seri berikutnya. :)

 

Referensi: Pusakapusaka.com, Tenun.id

Leave a comment

This site is protected by hCaptcha and the hCaptcha Privacy Policy and Terms of Service apply.

All comments are moderated before being published.

Read more

Kain Nusantara #2: Kain Asal Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara yang Elok dan Menawan

Kain Nusantara #2: Kain Asal Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara yang Elok dan Menawan

Pada edisi sebelumnya, kami telah membahas mengenai kain nusantara yang berasal dari Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Sekarang kita bergerak ke bagian tengah Indonesia karena giliran kain asal Sulaw...

Read more
Anda Ibu Bekerja? Lakukan 6 Hal Ini Demi Diri dan Keluarga

Anda Ibu Bekerja? Lakukan 6 Hal Ini Demi Diri dan Keluarga

Ibu rumah tangga yang bekerja punya banyak tanggung jawab dalam hidupnya. Mengurus suami dan anak di rumah serta pekerjaan di kantor tentunya menguras waktu, tenaga, dan pikiran. Lelah memang, tapi...

Read more