Tak dipungkiri lagi, batik memang merupakan sebuah karya seni yang telah diakui keindahannya oleh dunia. Bahkan, hak patennya sempat menimbulkan konflik antara dua negara. Namun tentunya, negara kitalah yang tetap menjadi tempat asal lahirnya batik.
Walaupun begitu, hal tersebut tidak membuat batik tidak digalakkan dan digemari di luar negeri. Di beberapa negara kerap diadakan pelatihan ataupun seminar tentang batik, salah satunya Singapura. Belum lama ini, sebuah perusahaan non-profit menggelar pelatihan batik untuk anak-anak di sekolah St. Stephen. Dilansir dari kamaldollah.com, kegiatan tersebut diadakan pada 1 Februari lalu.
Pelatihan batik diadakan dengan melibatkan orang tua murid sebagai sukarelawan. Sebelum memulai pelatihan, murid-murid diberikan penjelasan singkat mengenai sejarah budaya batik terlebih dahulu. Para murid kemudian diberikan gambar batik yang perlu diwarnai. Gambar batik tersebut telah diberi lilin sebelumnya, sehingga murid-murid tak perlu lagi menggunakan lilin panas untuk melukisnya.
Antusiasme para murid saat membatik menunjukkan bahwa batik memang digemari oleh semua orang. Dengan kegiatan seperti ini, anak-anak dapat dengan bebas menggunakan kreativitasnya menghasilkan karya batik yang mencerminkan diri mereka. Oleh karena itu, pelatihan batik serupa sebaiknya diadakan di Indonesia untuk mengasah kreativitas dan menumbuhkan rasa cinta terhadap batik dimulai dari usia dini.