Di Bali, Tradisi Nyepi Terbagi Dalam 4 Rangkaian Upacara. Apa Saja? – Engrasia
Cart 0
Whatsapp: 081297175060

terima kasih, respon & pengiriman cepat dan...
- Indra Tjahjani, Jakarta (TrustSpot Verified ✓)

Very fast response and delivery, superb!! Ratin...
- Harry Ibrahim, Jakarta (TrustSpot Verified ✓)

Batik nya bagus2,tolong perbanyak indigo. Ratin...
- Ine Wardhana, Jakarta (TrustSpot Verified ✓)

Very trusted! Always up to date. Rating: ★★★★★
- Katarina Elim, Jakarta (TrustSpot Verified ✓)

Batik sangat beragam dengan harga sangat terjan...
- Yulia Arseno, Tangerang (TrustSpot Verified ✓)

Puas dengan pelayanan yg cepat. Dan selain cora...
- Angelina Zanita Niken, Yogyakarta (TrustSpot Verified ✓)

Batiknya bagus2. Harganya OK. Servisnya OK bang...
- Lily Sumichan, Denpasar (TrustSpot Verified ✓)

Sungguh professional. Kain-kain yang dipesan se...
- Sofia, Malaysia (TrustSpot Verified ✓)

Reliable both quality and the price, as well as...
- Fitri, Jakarta (TrustSpot Verified ✓)

Barang Sesuai gambar. Thanx Engrasia ;) Rating:...
- Hanly, Malang (TrustSpot Verified ✓)

Saya puas dg kerajinan pembatik Indonesia yg be...
- Natalia Dwi Cahyani, Surabaya (TrustSpot Verified ✓)

Di Bali, Tradisi Nyepi Terbagi Dalam 4 Rangkaian Upacara. Apa Saja?

Dita Nadya Ardiyani

Hari Raya Nyepi diperingati oleh masyarakat Hindu sebagai bentuk kontemplasi dalam menyambut Tahun Baru Saka. Jika selama ini kita mengetahui bahwa Nyepi dirayakan dalam satu hari yang dijadikan libur nasional, faktanya terdapat 3 rangkaian upacara lain yang tergabung dalam tradisinya.

Lalu, seperti apa suasana Nyepi di pulau dewata? Apa saja sih rangkaian upacaranya? Simak yuk!

Upacara Melasti

Upacara Melasti

Upacara Melasti di pantai. (Sumber: Blog Hindu Alukta)

Upacara Melasti dilaksanakan dua hari sebelum perayaan Nyepi. Pada hari tersebut, umat Hindu akan membawa berbagai persembahan dari pura menuju ke danau atau pantai. Danau atau pantai menjadi bagian penting dalam upacara ini karena air dipercaya mampu menghapus segala kekotoran dalam diri manusia dan alam.

Upacara Pecaruan/Pengerupukan

Upacara Pecaruan/Pengerupukan

Upacara Pecaruan. (Sumber: Blog Amaybangpok)

Satu hari sebelum perayaan Nyepi, umat Hindu melaksanakan upacara Pecaruan atau disebut juga Tawur Kesanga. Upacara tersebut bertujuan untuk mengusir dan menghilangkan pengaruh buruk roh jahat bagi kehidupan manusia.

Para umat Hindu akan memasang obor di setiap rumah, menaburkan bubuk mesiu di jalan, dan menyebarkan nasi tawur. Upacara ini juga dimeriahkan dengan pawai Ogoh-ogoh, boneka raksasa yang merepresentasikan sifat negatif manusia. Karenanya setelah pawai berakhir, Ogoh-ogoh dibakar dan dimusnahkan agar pengaruh buruk tersebut hilang.

Catur Brata Penyepian

Catur Brata Penyepian

Puncak perayaan Nyepi. (Sumber: Cdn.klimg.com)

Ritual Catur Brata Penyepian merupakan puncak dari perayaan Nyepi. Pada hari itu, setiap umat Hindu wajib melaksanakan empat hal, antara lain:

  1. Amati Geni, tidak menyalakan api secara harfiah maupun meluapkan emosi negatif,
  2. Amati Karya, tidak beraktivitas fisik dan memperbanyak perenungan batin,
  3. Amati Lelungan, menenangkan diri dan tidak mengganggu orang lain,
  4. Amati Lelaguan, tidak mencari hiburan dan fokus bertapa untuk menjernihkan pikiran.

Keempat hal tersebut bertujuan untuk merenungi kembali segala perkataan, perbuatan, dan pikiran yang terjadi selama setahun ke belakang. Setelahnya, para umat Hindu akan membuat resolusi untuk menjalani hidup setahun ke depan.

Upacara Ngembak Geni

Upacara Ngembak Geni

Upacara terakhir dalam perayaan Nyepi. (Sumber: Tempo.co)

Upacara Ngembak Geni adalah rangkaian upacara terakhir yang dilaksanakan satu hari setelah Catur Brata Penyepian. Pada upacara ini, umat Hindu mengunjungi keluarga dan kerabat dekat untuk saling memaafkan satu sama lain melalui kegiatan Dharma Santi. Kegiatan tersebut bertujuan agar tahun baru bisa disambut dengan hati yang bersih tanpa adanya penyakit hati yang mengganggu.

Itulah keempat rangkaian upacara yang mewarnai tradisi Nyepi setiap tahunnya. Kemungkinan besar tradisi tersebut juga dilakukan oleh para umat Hindu yang berdomisili di luar Pulau Bali. Yang terpenting, lakukanlah ibadah dengan khidmat agar iman dapat terpelihara dengan baik.

Menyambut tanggal 28 Maret 2017, Engrasia mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi, Tahun Baru Saka 1939! Semoga kehidupan di tahun tersebut diliputi berbagai kebaikan. :)


Referensi: Papasemar.com



Older Post Newer Post


Leave a comment

Please note, comments must be approved before they are published