Peran Wanita sebagai Pendidik Generasi Penerus Bangsa – Engrasia
Cart 0
Whatsapp: 081297175060

Peran Wanita sebagai Pendidik Generasi Penerus Bangsa

Dita Nadya Ardiyani

Ibu dan Anak

Sumber: www.psychoshare.com

Seperti yang pernah kami paparkan dalam tulisan sebelumnya, wanita memiliki perannya sendiri dalam berkontribusi bagi bangsa dan negara. Selain mengeksplor ilmu seluas-luasnya dan mendedikasikan diri dalam bidang yang disukai, wanita juga memiliki tanggung jawab untuk mendidik penerus bangsa.

Nah, berhubung masih dalam suasana hari pendidikan nasional, kami ingin menjelaskan lebih lanjut mengenai bagaimana sebenarnya peran wanita sebagai pendidik penerus bangsa. Yuk, disimak! :)

Pendidik Informal

Wanita dalam posisinya sebagai ibu berperan untuk mendidik anak secara informal. Menurut Pasal 1 ayat 13 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan informal adalah jalur pendidikan yang diselenggarakan oleh keluarga dan lingkungan. Penjelasan ini menguatkan pandangan bahwa ibu dan anggota keluarga lainnya adalah “sekolah” pertama dalam kehidupan anak yang akan membentuk karakter, kebiasaan, dan perilaku yang akan dibawa anak hingga besar nanti.

Pendidik Akademik dan Nonakademik

Meskipun anak telah disekolahkan untuk mendapatkan pemahaman akademik, tidak dipungkiri bahwa peran ibu dalam mengajarkan pelajaran sekolah masih tetap diperlukan. Siapa lagi yang anak cari di saat kebingungan dalam mengerjakan PR dari gurunya selain ibu (dan ayah)? Jadi, Anda harus tetap up to date nih dengan pelajaran yang sedang dihadapi anak. Anak cerdas, nilai bagus, tentu orang tua pula yang bangga, bukan? :)

Begitu pula halnya dengan pemahaman dan kemampuan nonakademik. Anda yang telah menjadi ibu tentu membawa berbagai skill dan pengetahuan umum dari masa lajang dahulu. Hal tersebut bisa berupa hobi, kemampuan dasar yang diajarkan orang tua, atau pengalaman hidup. Ada baiknya hal tersebut diteruskan ke anak sebagai warisan ilmu sekaligus mempersiapkan anak untuk bertahan hidup maupun mengembangkan bakatnya kelak.

Pendidik Kehidupan

Sebagai orang tua yang telah lebih dahulu menjalani kehidupan, tentu banyak asam garam yang sudah Anda dilewati. Posisikan diri sebagai sahabat anak sehingga mereka dapat dengan leluasa bercerita. Berikan nasihat dan pesan-pesan berdasarkan pengalaman Anda terdahulu agar anak dapat menempuh kehidupan dengan lebih baik dan lebih kuat. Hingga nanti tiba waktunya untuk melepas anak demi mengejar mimpi, Anda sudah lebih siap karena sudah membekali mereka dengan didikan kehidupan yang berarti.

Untuk Anda yang sudah menjadi ibu, mari refleksikan diri. Sudahkah Anda menjalankan peran pendidik dengan baik? Sementara untuk Anda yang belum menjadi ibu, masih ada waktu untuk mempersiapkan diri menjadi pendidik yang sukses nantinya. Semangat! :)



Older Post Newer Post


Leave a comment

Please note, comments must be approved before they are published