Yuk, Kenali Perbedaan Visual Antara Songket Minangkabau dan Palembang
Siapa tak kenal songket? Sebagai salah satu kain tradisional Indonesia, namanya lekat dengan kesan megah dan mewah bagi para pemakainya. Berasal dari Sumatera dan mendapat pengaruh budaya Melayu, songket terbagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu Songket Minangkabau dan Songket Palembang.
Sesuai namanya, songket Minangkabau berasal dari Sumatera Barat dan songket Palembang berasal dari Sumatera Selatan. Keduanya dibuat menggunakan teknik yang sama bernama “sungkit”, yaitu mengaitkan kain tenun dan menyisipkan benang emas di antaranya.
Meskipun begitu, songket Minangkabau dan Palembang memiliki perbedaan visual yang cukup mencolok. Agar Anda mampu membedakannya dengan baik, cek dulu yuk!
Songket Minangkabau
Songket Minangkabau. (Sumber: Blog Songket)
Songket Minangkabau berkesan mengilap dengan warna beragam, tidak terbatas pada warna emas saja. Tenunannya rapi dan sisi depan belakang hampir sama. Selain itu, terdapat pula beberapa motif khas dengan makna filosofis, antara lain:
- Kaluak Paku: Seseorang harus belajar sejak kecil sebagai bekal hidup. Ketika kelak menjadi pemimpin, ia juga harus menjadi teladan bagi warganya.
- Pucuak Rabuang: Seseorang harus menjadi pribadi yang bermanfaat sepanjang hidupnya. Semakin tua hendaknya semakin bersahaja.
- Saluak Laka: Masyarakat yang hidup rukun dan bersatu akan mewujudkan kekuatan dalam menghadapi masalah bersama-sama.
Palembang
Songket Palembang. (Sumber: Jualsongketpalembang.com)
Berbeda dari songket Minangkabau, songket Palembang didominasi warna merah emas yang dipengaruhi budaya Tionghoa. Pembuatan kerajinan songket ini telah dimulai sejak masa Kerajaan Sriwijaya dan masih berlangsung hingga saat ini. Tenunan songket Palembang relatif halus dan berkesan anggun.
Motif songket Palembang bersifat geometris dan memiliki makna filosofis di baliknya. Motif khas tersebut antara lain:
- Bunga Melati: Menggambarkan sopan santun, keanggunan, kesucian dan dikenakan oleh gadis yang belum menikah.
- Bunga Tanjung: Lambang keramahtamahan dan sambutan kepada siapapun, dikenakan oleh nyonya rumah saat menyambut tamu.
- Bunga Mawar: Penawar malapetaka, mengandung doa agar kehidupan anak selalu dilindungi Tuhan. Sering dipakai sebagai selimut dan gendongan bayi pada upacara cukur rambut.
Dari penjelasan di atas, semoga Anda tidak bingung lagi dalam mengenali kedua jenis kain songket ini, ya. Walau bagaimanapun, keduanya sama-sama cantik dan mengagumkan. Setuju? :)
Referensi: Aylakirana.com, Kompas.com
Leave a comment
This site is protected by hCaptcha and the hCaptcha Privacy Policy and Terms of Service apply.