Skip to content

Cart

Your cart is empty

Article: Jangan Hanya Menikmati Pementasannya, Cari Tahu Proses Pembuatan Wayang Kulit, Yuk!

Jangan Hanya Menikmati Pementasannya, Cari Tahu Proses Pembuatan Wayang Kulit, Yuk!

Jangan Hanya Menikmati Pementasannya, Cari Tahu Proses Pembuatan Wayang Kulit, Yuk!

Wayang kulit adalah sebuah kesenian tradisional yang berasal dari Indonesia, khususnya Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kehadirannya mewakili kisah Ramayana dan Mahabharata dalam bentuk karya seni kriya dan dipentaskan dengan mengintegrasikan seni sastra, seni musik, serta seni teater.

Kulit yang dipergunakan sebagai bahan baku adalah kulit lembu betina karena relatif lebih besar dan lembut daripada kulit lembu jantan. Bahkan jika dirawat dengan baik, wayang kulit bisa bertahan hingga ratusan tahun!

Jika selama ini kita menikmati pementasan wayang kulit yang khidmat oleh para dalang, tidak ada salahnya kita mengetahui proses pembuatan wayang tipis ini. Ternyata setiap buahnya dibuat tanpa bantuan mesin, lho! Oleh karena itu, ketelitian, kesabaran, dan keterampilan tangan menjadi modal utama para pengrajin wayang.

Video dan penjelasan di bawah ini akan menjelaskan bagaimana wayang kulit dibuat dari nol. Simak, yuk!


Proses awal

Pisahkan daging dan lemak yang melekat pada kulit menggunakan pisau raut. Pemisahan ini harus dilakukan secara perlahan agar kulit benar-benar bersih dan tidak terkoyak.

Setelah dibersihkan, jemur kulit selama 2-3 hari di tempat yang agak jauh dari rumah agar bau busuk tidak tercium. Apabila sudah cukup kering dan tidak berbulu, kulit dikikis, dibasuh, dan dijemur kembali sampai kering untuk kedua kalinya.

Proses lanjutan

Buat pola gambar tokoh wayang di atas kertas putih tipis. Susun motif dan ornamen pendukung agar terbentuk gambar lengkap berukuran panjang 70 cm dan lebar 30 cm. Pola gambar tersebut lalu digunting sesuai bentuknya dan ditempelkan ke kulit menggunakan lem kanji.

Setelah itu, kulit dipahat mengikuti pola yang telah ditempel. Cuci dan gosok kertas pola dengan tembaga halus dan air agar tidak melekat lagi.

Proses akhir

Cuci, keringkan, dan kuatkan kulit yang telah dipahat dengan bilah bambu. Bambu tersebut berfungsi sebagai penegak kulit dan pegangan wayang agar mudah digerakkan. Belah bambu sepanjang 30 cm (tidak sampai putus), letakkan kulit wayang di belahannya dan ikat dengan benang.

Langkah terakhir adalah warnai wayang sesuai karakter tokoh yang ingin ditampilkan, keringkan kembali, dan wayang kulit pun siap dimainkan.

Selain di atas kertas, pola tokoh wayang bisa langsung digambar di atas kulit. Akan tetapi, cara tersebut biasa digunakan oleh pengrajin yang sudah mahir dan berpengalaman. Jika masih mencoba-coba, lebih baik gambarkan di atas kertas dulu, ya, agar tidak merusak kulit. :)

Referensi: Blog Ardiya Fardhan Prayoga, Ilmuseni.com

Leave a comment

This site is protected by hCaptcha and the hCaptcha Privacy Policy and Terms of Service apply.

All comments are moderated before being published.

Read more

Ingin Jadi Wanita Berkepribadian Menawan? 5 Sikap Ibu Kartini ini Patut Diteladani

Ingin Jadi Wanita Berkepribadian Menawan? 5 Sikap Ibu Kartini ini Patut Diteladani

Hari ini, 21 April, kita bertemu kembali dengan Hari Kartini. Perjuangan R.A. Kartini dalam menegakkan emansipasi wanita sangatlah berarti bagi kehidupan perempuan saat ini. Apa yang dilakukan sang...

Read more
Siapakah Sosok di Balik Gemulainya Tari Pendet yang Mendunia?

Siapakah Sosok di Balik Gemulainya Tari Pendet yang Mendunia?

Tahukah Anda bahwa Tari Pendet diciptakan oleh gadis Bali asli? Beliau bernama I Wayan Rindi. Meskipun nama beliau jarang terdengar, beliau punya peranan besar dalam menggubah tarian tradisional ya...

Read more