Skip to content

Cart

Your cart is empty

Article: Sambut Lebaran dengan Kain Batik, Perhatikan Cara Mencucinya Berikut Ini

Sambut Lebaran dengan Kain Batik, Perhatikan Cara Mencucinya Berikut Ini

Sambut Lebaran dengan Kain Batik, Perhatikan Cara Mencucinya Berikut Ini

Tidak terasa bulan Ramadhan akan segera berakhir dan disambut dengan hadirnya Idul Fitri pada tanggal 1 Syawal. Saat Idul Fitri atau Lebaran, para umat muslim merayakan kemenangan setelah menjalani ibadah dan melalui ujian selama satu bulan penuh. Kemenangan ini turut menandai bahwa kewajiban berpuasa telah usai. Akan datang 11 bulan ketika aktivitas dan ibadah dilanjutkan kembali hingga menemui bulan Ramadhan berikutnya.

kain batik untuk Lebaran

Sambut Lebaran dengan kain batik. (Sumber: Pediaku)

Lebaran biasanya turut dimeriahkan dengan penggunaan pakaian “baru”. Anda tidak harus membeli pakaian yang benar-benar baru, tetapi Anda juga bisa mengemas pakaian lama agar terlihat baru dan segar. Kain batik juga dapat Anda gunakan dalam kesempatan ini. Agar saat hari raya Anda dapat tampil menawan dan kain batik pun tetap terawat dengan baik, ada beberapa hal penting yang harus dipersiapkan. Salah satunya adalah cara mencuci kain batik seperti yang kami ulas di bawah ini.

Proses Pencucian

pencucian kain batik

Pencucian kain batik. (Sumber: Bahan Kain)

Setelah Anda mengambil kain batik dari lemari penyimpanan, siapkan bahan pembersih yaitu sabun pencuci khusus batik. Apabila Anda tidak memilikinya, shampoo rambut yang dilarutkan dalam air pun bisa Anda pergunakan. Sebenarnya ada pula bahan pembersih alami yang sudah lama dikenal yaitu buah lerak, akan tetapi bahannya relatif sulit didapat dan cara penggunaannya pun lebih rumit. Perlu diingat bahwa jangan mencuci dengan detergen karena bahan kimia yang terdapat di dalamnya dapat merusak kain.

Lalu, celupkan kain ke dalam air, cuci menggunakan tangan, dan jangan digosok; cukup diusap-usap saja. Penggunaan mesin cuci dan sikat juga sebaiknya dihindari karena dapat merusak warna dan serat kain. Setelah disabuni dan dibilas, Anda tidak perlu memeras kain seperti saat mencuci bahan pakaian lainnya. Cukup digantung saja untuk menghilangkan sisa-sisa air dari proses pencucian agar kain menjadi lebih awet dan tidak koyak.

Proses Pengeringan

penjemuran kain batik

Penjemuran kain batik. (Sumber: The Batik)

Apabila proses pencucian telah selesai, keringkan kain batik dengan cara dijemur di tempat teduh yang tidak terkena sinar matahari langsung atau diangin-anginkan. Hal tersebut bertujuan agar tekstur dan warna kain tidak rusak apabila terkena cahaya dan panas terik terus-menerus. Saat menjemur, jangan lupa untuk membalik kain (bagian dalam berada di sisi luar) agar warnanya tidak cepat memudar. Selain itu, tarik ujung-ujung kain secara perlahan agar serat-seratnya kembali ke posisi semula.

Cara mencuci di atas sebenarnya tidak sulit, akan tetapi butuh perhatian khusus serta kehati-hatian agar kain batik tidak mendapatkan perlakuan yang salah. Mengingat teknik pembuatan yang rumit serta kualitas kain yang bagus-apalagi yang berbahan sutera-tentu sayang bukan jika harus rusak karena salah metode dalam mencuci?

Tips dan trik merawat kain batik untuk menyambut Lebaran tidak selesai sampai di sini. Tunggu tulisan berikutnya dari kami untuk pemahaman perawatan kain batik yang lebih komprehensif. Sampai jumpa! :)

Leave a comment

This site is protected by hCaptcha and the hCaptcha Privacy Policy and Terms of Service apply.

All comments are moderated before being published.

Read more

Liburan Seru di Jakarta #3: Kampung Batik Betawi Terogong

Liburan Seru di Jakarta #3: Kampung Batik Betawi Terogong

Kampung Batik Betawi Terogong. (Sumber: Detik Travel) Apabila minggu lalu Anda telah membaca artikel kami mengenai Kampung Batik Palbatu yang berlokasi di bilangan Tebet, tahukah Anda bahwa tern...

Read more
Selain Cara Mencuci, Cara Menyetrika Kain Batik pun Perlu Dipahami

Selain Cara Mencuci, Cara Menyetrika Kain Batik pun Perlu Dipahami

Memiliki batik tidak sekedar mengagumi keindahan, membeli, mengoleksi, lalu mengenakannya. Dibutuhkan kemauan untuk merawatnya sebagai bentuk tanggung jawab dan apresiasi terhadap warisan budaya t...

Read more