Skip to content

Cart

Your cart is empty

Article: Pengaruh Budaya Asing Terhadap Ciri Khas Batik Pekalongan

Pengaruh Budaya Asing Terhadap Ciri Khas Batik Pekalongan

Pengaruh Budaya Asing Terhadap Ciri Khas Batik Pekalongan

Kita tentu sudah sering mendengar dan mengenal Pekalongan sebagai penghasil batik. Wilayah di pesisir utara Jawa Tengah ini pun memiliki ciri khas dan motif batiknya sendiri. Nah, selain membeli karena keindahannya, ada baiknya kita kenali mereka satu persatu agar dapat membedakannya dengan batik asal daerah lain di Indonesia!

Batik Pekalongan memiliki corak dan motif yang bervariasi dalam setiap helai kainnya. Ciri khasnya secara umum antara lain didominasi warna cerah dan pola bergambar yang ‘kaya’. Namun, ciri umum tersebut masih dapat diklasifikasikan kembali berdasarkan jenis batik dan pengaruh yang didapat.

Batik Jlamprang, motif asli Pekalongan yang mendapat pengaruh Arab*

batik-jlamprang

Foto: mahakarya.co.id

Motif batik ini tidak menggunakan pola bergambar benda hidup akan tetapi cenderung ke unsur geometris seperti titik dan garis. Biasanya batik jlamprang mengombinasikan 8 warna sekaligus. Wah, warna-warni dan ramai sekali ya tampilannya!

Batik Encim dan Klangenan yang mendapat pengaruh Tionghoa

batik-encim

Foto: batikshuniyya.wordpress.com

Sementara itu, batik Encim yang dipengaruhi budaya Tionghoa menonjolkan motif bergambar benda hidup, seperti burung Hong dan naga. Tak hanya satwa yang menjadi bintang dalam motif ini, tetapi juga tumbuhan khas ragam hias Semarangan seperti kembang cengkeh.

Batik Pagi Sore yang mendapat pengaruh Belanda

batik-pagi-sore

Foto: batikdan.blogspot.com

Motif hias bebungaan khas Belanda seperti bunga krisan dan anggur mengisi corak batik ini. Cerita dongeng seperti Cinderella dan permainan kartu Bridge juga turut menghiasinya. Sepertinya batik ini menjadi media lukis yang menceritakan kehidupan di Eropa sana, ya! :)

Batik Jawa Hokokai yang mendapat pengaruh Jepang

batik-jawa-hokokai

Foto: batikindonesia.com

Batik yang berkembang pada masa penjajahan Jepang ini diisi dengan motif bunga krisan, anggrek, dan mawar yang dihiasi kupu-kupu. Komposisi warna pastel dan terang yang seringkali digunakan membuat paduannya indah dan menarik untuk dikenakan bagi wanita karena memancarkan keanggunan dan keceriaan.
Lokasi Pekalongan yang berada di pesisir pantai dan menjadi tempat berlabuh bangsa asing di zaman dahulu ternyata bermanfaat bagi kekayaan budayanya. Keanekaragaman pengaruh budaya yang menghasilkan variasi jenis dan corak membuat koleksi batik Pekalongan sangat sayang untuk dilewatkan. :)
* Catatan dari bu Indra Tjahjani: "Menurut para pakar motif Jlamprang itu pengaruh Patola India (bukan Arab) dikarenakan perdagangan." Terima kasih bu Indra

Leave a comment

This site is protected by hCaptcha and the hCaptcha Privacy Policy and Terms of Service apply.

All comments are moderated before being published.

Read more

3 Kreasi Busana Tradisional Wanita Indonesia untuk Inspirasi Fesyen Anda

3 Kreasi Busana Tradisional Wanita Indonesia untuk Inspirasi Fesyen Anda

Indonesia terdiri atas 34 provinsi, membentang dari barat ke timur di khatulistiwa. Dari sekian banyak pulau, provinsi, dan suku, bayangkan betapa beragamnya budaya bangsa kita! Sebagai wanita Ind...

Read more
Yuk, Ikut Berkontribusi bagi Bangsa dan Negara sebagai Wanita!

Yuk, Ikut Berkontribusi bagi Bangsa dan Negara sebagai Wanita!

Foto: freeenglishcourse.info Sebagai rakyat Indonesia, kita tentu menginginkan negara yang semakin berkembang maju agar hidup lebih terjamin dan tidak tertinggal oleh para tetangga. Usaha untuk ...

Read more