Beda Kualitas Beda Harga, Mari Pelajari 7 Jenis Kain Bahan Batik Ini
Bahan kain batik mempengaruhi tekstur yang dirasakan saat disentuh atau dipakai. Perbedaan tekstur kain tersebut juga menentukan kualitas dan harga kain batik yang diperjualbelikan. Tidak hanya itu, Anda juga harus memperhatikan apakah bahan kain sudah sesuai dengan tujuan pemakaiannya. Cara merawatnya pun bisa jadi berbeda pula. Salah-salah, Anda asal beli kain batik karena keindahannya tapi ternyata Anda justru kegerahan saat memakainya. Untuk mengatasinya, mari kita pelajari lebih jauh mengenai 7 jenis kain bahan batik yang sering digunakan.
Kain mori
Kain mori. (Sumber: Blog Batikdan)
Kain mori menjadi bahan utama dalam pembuatan batik karena kemudahan pemrosesan serta teksturnya yang begitu halus. Kain ini merupakan kain tenun yang terbuat dari kapas. Terdapat dua jenis kain mori, yaitu kain mori yang sudah mengalami pemutihan dan kain mori yang belum diputihkan (kain blacu). Selain digunakan sebagai bahan batik, kain mori juga digunakan sebagai kain kafan.
Kain katun
Kain katun berbagai warna. (Sumber: Kaincantik)
Kain katun sudah umum dipergunakan sebagai bahan pakaian, termasuk batik. Terbuat dari serat kapas yang dipintal menjadi benang dan diolah menjadi kain. Karakter dari kain ini adalah bahannya yang sedikit kaku dan mudah menyerap keringat sehingga cukup adem ketika dipakai. Katun pun banyak jenisnya dan terdiri atas beberapa tingkatan yang dibedakan berdasarkan kehalusan dan ketebalannya.
Kain shantung
Kain shantung aneka warna. (Sumber: Fitinline)
Kain yang sering juga disebut sebagai kain rayon ini memiliki tekstur yang lembut dan dingin sehingga cocok digunakan dalam cuaca panas karena memberikan rasa sejuk bagi tubuh. Dalam produksi batik, biasanya kain shantung menjadi bahan batik cap maupun batik print. Kain ini juga memiliki berbagai jenis berdasarkan ketebalan dan jenis benang yang digunakan. Dari segi harga, kain ini tergolong lebih murah dibandingkan kain katun.
Kain dobi
Kain dobi bertekstur unik. (Sumber: Batik Indonesia)
Kain dobi adalah kain tenun yang dibuat dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dan memiliki ciri khas serat timbul dengan motif beragam seperti kotak-kotak dan garis. Kain ini bisa dikatakan sebagai kain semi-sutera karena bahannya yang berasal dari campuran benang katun dan poliester maupun benang sutera. Tekstur kain ini unik karena tergolong halus tetapi kasar pada bagian-bagian tertentu. Kain jenis ini banyak digunakan dalam pembuatan batik untuk kalangan menengah ke atas.
Kain sutera
Kain sutera berkesan mewah. (Sumber: Ukhti Indonesia)
Kain sutera terkenal dengan kemewahannya yang ditunjukkan oleh tekstur yang lembut, halus, ‘jatuh’, dan mengilap. Kain sutera yang digunakan sebagai bahan pakaian biasa saja sudah berharga mahal, apalagi jika diberikan motif batik yang proses pembuatannya rumit. Persiapkan diri untuk merogoh kocek lebih dalam jika ingin membelinya, akan tetapi mahalnya harga tersebut sebanding dengan kualitas tinggi yang dihadirkan.
Kain serat nanas
Kain serat nanas. (Sumber: Sekolah Nusantara 1)
Sesuai dengan namanya, kain ini berbahan dasar serat nanas yang diambil dari daunnya. Kain ini cenderung kaku dan transparan, tetapi memiliki kilauan lembut dan garis halus. Sama seperti katun, kain ini mampu menyerap keringat dengan baik.
Kain paris
Kain batik berbahan paris. (Sumber: Bukalapak)
Kain paris memiliki tekstur yang lembut, tipis, dan cenderung menerawang. Bahannya mudah untuk dikreasikan dan enak dilihat karena ‘jatuh’ dan menjuntai dengan indah. Selain menjadi bahan batik, kain paris juga umum dimanfaatkan sebagai bahan kerudung.
Kain bahan batik yang manakah yang paling Anda suka? Tidak menutup kemungkinan ada pula bahan kain lain yang bisa dikreasikan dengan motif batik. Apakah Anda tertarik untuk membuat inovasi baru? Jangan lupa bagikan informasi ini kepada rekan-rekan lainnya, ya! :)
Leave a comment
This site is protected by hCaptcha and the hCaptcha Privacy Policy and Terms of Service apply.