3 Produk Budaya Betawi yang Muncul Jelang HUT Jakarta
Logo resmi HUT DKI Jakarta ke-489. (Sumber: Jakarta.go.id)
Setiap memasuki bulan Juni, masyarakat yang biasa beraktivitas di Jakarta atau tinggal di kota satelitnya pasti ingat akan satu tanggal penting. Apalagi kalau bukan tanggal 22 Juni yang diperingati sebagai hari jadi kota Jakarta. Biasanya perjalanan menuju tanggal ini ditemani dengan munculnya produk-produk budaya Betawi secara musiman. Disebut musiman karena meskipun di hari-hari dan bulan-bulan lainnya produk budaya tersebut tetap ada, keberadaannya menjadi sangat spesial dan dicari-cari setiap mendekati pertengahan tahun. Mereka hadir untuk meramaikan suasana serta memeriahkan pesta akbar metropolitan yang pada 2016 ini mencapai angka 489.
Dari beraneka ragam produk budaya yang dimiliki oleh Suku Betawi sebagai penduduk asli Jakarta, terdapat 3 macam di antaranya yang paling eksis setiap bulan Juni. Tingkat ketertarikan masyarakat terhadapnya meningkat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Apa dan mengapa ya kira-kira?
Ondel-ondel
Ondel-ondel Jakarta. (Sumber: Blog Ekoeriyanah)
Siapa yang tidak kenal ondel-ondel? Saking populernya, almarhum Benyamin Sueb pun sampai mempopulerkan lagu berjudul sama. “Boneka” raksasa yang dibuat dari rangka anyaman bambu dan dioperasikan oleh orang di bagian dalamnya ini selalu hadir sebagai maskot Jakarta. Jumlahnya selalu sepasang yang mewakili laki-laki dan perempuan; laki-laki bertopeng wajah merah dan perempuan bertopeng wajah putih. Dengan fungsinya sebagai representasi budaya Betawi, tak ketinggalan pakaian adat khas Betawi pun diaplikasikan sebagai kostum. Namun, tahukah Anda bahwa awalnya ondel-ondel ini berfungsi sebagai penolak bala dari roh halus yang bergentayangan? Untungnya saat ini fungsi tersebut sudah hilang, ya.
Kerak Telor
Kerak telor. (Sumber: Umiresep)
Panganan yang sering juga disebut sebagai omeletnya Betawi ini juga ikut meningkat pamornya di hari-hari menjelang HUT DKI Jakarta. Para penjual semakin banyak bertebaran terutama di area Pekan Raya Jakarta. Padahal di hari biasa pun bisa kita temukan di Kawasan Wisata Kota Tua, lho. Bahan campuran yang terdiri atas beras ketan putih, kelapa sangrai, dan telur ayam membuat rasanya menjadi unik dan ngangenin. Begitu pula dengan cara pembuatannya yang lain dari yang lain karena melibatkan teknik membalik wajan di atas api saat sudah setengah matang. Hal ini bertujuan agar bagian permukaan telur ikut terpapar panas hingga berkerak.
Tanjidor
Kesenian tanjidor. (Sumber: Romlah.com)
Ingat tanjidor, ingat adegan saat Atun terjepit tanjidor di perut dalam Si Doel Anak Sekolahan tidak? Kesenian khas Betawi ini juga turut muncul jelang perayaan HUT DKI Jakarta. Tak hanya satu, melainkan satu set alat musik yang dimainkan dalam kelompok sambil berjalan sehingga sering pula disebut sebagai orkes jalanan. Instrumen musiknya terdiri atas alat musik tiup dan pukul sehingga mirip dengan marching band. Kemungkinan instrumen tersebut diserahkan turun temurun karena umumnya berwarna menguning, memiliki tambalan, dan berkarat karena adanya proses oksidasi. Lagu yang sering dimainkan antara lain Cente Manis dan Surilang.
Apakah Anda sudah menemui ketiganya di bulan ini? Jika belum, Anda bisa mengajak serta keluarga untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta. Di sana Anda dapat puas berbelanja sekaligus menikmati hiburan khas Betawi yang hanya hadir setahun sekali. Apalagi jika Anda hadir pada hari ini, 22 Juni, suasana pasti akan menjadi lebih meriah!
Last but not least, kami dari Engrasia turut mengucapkan Selamat Hari Jadi Kota Jakarta ke-489!
Leave a comment
This site is protected by hCaptcha and the hCaptcha Privacy Policy and Terms of Service apply.